Wednesday, July 13, 2016
In:
Artikel
Menulis
Mereka menulis dengan apa yang ada di benak mereka dan aku menulis dengan apa yang ada di diriku. Ada saat kau kan berapi api saat menuliskan sesuatu yang kau anggap benar atau membenarkan sesuatu, ada pula saat kau hanya menulis untuk memenuhi hasratmu menulis. Tulisanku mungkin tak seindah tulisanmu, tulisanku mungkin tak sekritis tulisanmu, tulisanku mungkin tak sedramatis tulisanmu, tapi tulisanku sudah cukup mewakili diriku. Menceritakan dan membaginya bersama. Tak begitu penting memang, tapi setidaknya ada secuil rasa bahagia di dalamnya. Bahagia bukan maksud mengumbar aib diri, bukan juga bermaksud mengumbar aib tetangga, kawan, sahabat, orang lain. Tapi bahagia saat apa yang kumiliki bisa berharga untuk orang lain. Tak begitu berharga, aku tau itu setidaknya ada yang mungkin kan terinspirasi atau hanya sekedar melewatkannya di mata. Aku bukan seorang kritikus yang kata kata nya berlogikaan kasus maupun teori mendalam, aku pula bukan sastrawan yang berkata indah penuh makna, aku bukan pula seorang dokter yang merumuskan obat tuk obati luka. Menulis bukan hanya sekedar merangkai kata bagiku, tapi juga merangkai isi hati hingga apa yang kumaksudkan pun sampai ke hati pembaca. Akupun masih belajar. Bukan jurusanku bukan berarti aku tak bisa dan tak boleh menulis bukan? Hanya saja tulisan seperti apa yang secara tak langsung menggambarkan siapa diri kita. Menjadi sempurna akan tulisanpun itu hal yang mustahil, bahkan jikapun iya sepertinya kita telah menyalahi kodrat sebagai seorang manusia. Menulis. Ya, tulislah selagi itu tak merugikan orang lain. Meski terkadang fakta harus dilaporkan dengan melukai beberapa pihak. Menulis. Aku menulis dengan apa yang aku suka, apapun yang ingin aku tulis. Hanya sekadarnya saja. Tulisanku ini tak ubahnya seperti jamuan makan dan snack lebaran pagi para pengunjung dan tamu kehormatan. Tak mewah memang, tapi inilah suguhan yang pemilik rumah miliki. Terimakasih sudah mau masuk ke rumah sederhana(baca:blog) ini, dan akan lebih bahagianya pemilih rumak jika berkenan untuk sedikit berbincang bersama(baca:kolom komentar) semoga tak buatmu menyesal. Jika suatu saat nanti kau membutuhkan semoga aku selalu ada untukmu. Meski tak selengkap supermarket, tapi setidaknya warung memiliki beberapa barang yang kau butuhkan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
manap visitornya
Ini blog udah dari SMA.. 😅
Post a Comment